S.19: Soto Pak Min, Soto Enak Dekat Stasiun Tugu Jogja

Maret 31, 2019 Add Comment

Soto Pak Min Stasiun Tugu (dok.pri)

Haiii  semua....

Kali ini saya mau cerita tentang kuliner di Jogja. Kebetulan tanggal 23 Maret lalu saya bersama sahabat Rainbow Moms mengadakan trip ke kota pelajar. Kami sepakat meeting point di Stasiun Lempuyangan. Sahabat saya berangkat dari Jakarta ada 13 orang, 1 orang dari Purwokerto dan saya sendiri dari Malang. Lumayan banyak ya ada 15 personil. Sekampung, haha...

Saya naik kereta Malioboro pemberangkatan malam pukul 20.10 WIB. Dengan ekspektasi tiba di stasiun Tugu pukul 03.30 WIB. Kereta Malioboro dari Malang ternyata gak berhenti di Stasiun Lempuyangan. Sambil menunggu pagi, saya sholat subuh di mushola stasiun sekalian bebersih.
Stasiun Tugu (dok.pri)

Saat matahari mulai nampak, bergegas saya keluar stasiun. Eh meski tiba sebelum subuh suasana stasiun ramai lho. Walau saya sendirian tak perlu takut dan kuatir. Sambil menunggu jemputan, rupanya kampung tengah saya berbunyi. Hehe udara yang lumayan dingin pagi itu, mengantarku untuk mencari pengganjal perut. Hehe....

Oya saya sudah beberapa kali ke Jogja. Kota yang seringkali saya sebut sebagai kota penuh rindu ini ternyata memang luar biasa. Bukan saja terkenal dengan tempat wisatanya yang up to date, kulinernya pun juga asik. Seperti di sekitar stasiun Tugu ada kuliner Soto yang sangat laris. Yakni Soto Lento Ayam Kampung Pak Min. Beberapa kali saya mencicipinya saat berlibur ke kota gudeg ini. Wah rasanya lezat lho..

Soto Pak Min Masuk Kuliner Legendaris

Pemilik Soto adalah Pak Wagimin. Meski asalnya Gunung Kidul tapi mengadu nasib sebagai penjual soto di ibukota provinsi DIY. Dibantu anak istrinya, Pak Min demikian panggilan akrabnya, menawarkan Soto ayam kampung kepada wisatawan yang baru tiba di stasiun Tugu.

Setiap harinya menghabiskan minimal 7 - 15 ekor ayam. Dilengkapi dgn sayur kubis, kecambah, irisan daun seledri dan bawang goreng, irisan ayam kampung ditambah kuah panas soto berwarna kuning ini menjadi santapan yang menggiurkan.

Selain soto dihidangkan juga berbagai macam sate. Seperti sate telur plus ati dan usus. Untuk satu tusuknya cuma dibandrol 3 ribu sedangkan soto satu porsinya 10 ribu. Untuk minumannya teh panas 3 ribu, sedang minuman  jeruk dan kopi harganya 4 ribu.

Sate jerohan (dok.pri)

Soto Lento Ayam Kampung Pak Min ini termasuk kuliner legendaris lho. Pak Min yang memiliki nama lengkap Wagimin sudah berjualan soto selama 37 tahun. Sebelumnya menempati kios kecil di sekitar stasiun yang terletak di jalan Pasar Kembang.

Namun sekitar tahun 2014 kios tersebut digusur untuk pembangunan kawasan trotoar. Kini jejeran kios yang dulu semrawut, sudah berganti menjadi jalur pejalan kaki yang nyaman dan bersih.

Tetap Berjualan Meski Tergusur 

Kena gusur tak membuat Soto Pak Min  patah arang. Kalau dulu nyaman dengan tempat yang kurang nyaman, kini cukup nyaman dengan jam jualan yang ditetapkan. Jadwalnya setiap hari buka pukul 05.30 dengan gerobaknya mangkal di sekitar jalur trotoar. Kalau Senin hingga Kamis sampai pukul 08.00. Sedangkan Jumat-Minggu bisa sampai pukul 10.00.
Gerobak Soto Pak Min (dok.pri)

Ada beberapa kursi untuk pengunjung tanpa meja.  Ada juga lesehan di tikar yang digelar di trotoar. Di atas pukul 10.00 Soto Pak Min bergeser ke tempat parkir bus wisata atau kendaraan lain di jalan Abu Bakar Ali.
Ada yang lesehan ada yang di kursi (dok.pri)

Apa yang istimewa dari Soto Ayam Kampung Pak Min? Ternyata karena ada pelengkap Lento yang berbahan singkong. Ditambah empuknya daging ayam kampung berbumbu, kuliner soto ini makin terasa nikmat. Wah apalagi dinikmati bareng sate yang tersedia. Mantap deh...

Nah bagi teman-teman yang baru tiba di Jogja, jangan lewatkan sila mampir di Soto Lento Ayam Kampung Pak Min. Dijamin murmer dan harga gak bikin baper...

#setip
#estrilookcommunity






S.18 : Es Dawet Beras Pak Koentjoeng, Rasanya Khas Jadul

Maret 31, 2019 12 Comments
Es Dawet Beras Pak Koentjoeng (dok.pri)

Haiiii Makkk....

Setuju gak kalau Malang itu surganya kuliner? Hehe karena kota asal saya, ya sah-sah saja saya bilang begitu. Tapi saya gak asal bunyi kok, itu memang berdasarkan fakta kalau di Malang banyak banget kuliner yang memanjakan lidah. Salah satunya minuman tradisional Es Dawet Beras Pak Koentjoeng yang nikmat dan segar banget.

Es  Beras Pak Koentjoeng Malang, Kesukaan Pejabat

Banyak es dawet di Malang, tapi rasanya tidak sama dengan es dawet yang satu ini. Dawet kesukaan orang no 1 di  Malang ini berbahan beras. Rasanya gurih, manis dan memiliki kekhasan rasa tersendiri. Mau tahu es dawet apa? 
Walikota Malang  H.Setiadji tengah menikmati sajian es dawet beras Pak Koentjoeng (dok. Doni)

Adalah es dawet beras Pak Koencoeng namanya. Awal berjualan es dawet saat event Malang Tempo Dulu (MTD) pertama digelar tahun 2006. Saat itu penjualan lumayan banyak. Sehingga setiap tahun mengikuti event MTD. Hingga tahun 2010 es dawet beras yang akan mengikuti penilaian stand, diwajibkan memiliki brand.
Segarnya Es Dawet (dok.pri)


Akhirnya owner es dawet beras memberi nama produknya: Es Dawet Pak Koentjoeng. Padatahun 2011  stand dan produknya di ajang MTD meraih penghargaan dari walikota masa itu. 

Ada juga event Pemkot Malang yakni Malang Shopping Advanture, sebuah event promosi produk dari mall ke mall. Kembali Es Dawet Pak Koentjoeng diberi kesempatan untuk mengikuti event tersebut. Akhirnya  menempati  stand kuliner di suatu mall hingga 2016, sebelum akhirnya kini membuka stand di foodcourt Hipermart Malang Town Square (Matos)

Es Dawet Beras Pak Koentjoeng Khas Tempo Doeloe

Namanya Es Dawet Beras, jadi bahannya pun berasal dari tepung beras. Pak Koentjoeng yang bernama asli Bambang Edi Supratiknyo dibantu sang istri Bu Wiwik Indrawati membuat dawet beras sendiri. Campuran es dawet adalah santen, tape dan gula aren yang dicairkan.
Untuk gula aren  Pak Koentjoeng memesannya dari Blitar. Menurutnya, yang membuat es dawet berasnya terasa beda adalah karena gula aren tersebut. Memiliki cita rasa yang khas, sehingga banyak orang yang menyukai produknya.
Mix dawet beras, tape, santan dan gula aren (dok.pri)

Pelanggan Es Dawet Beras Pak Koentjoeng menurut Siska (putrinya) kebanyakan orang dari kalangan dari chinese. Entah mengapa, namun banyak juga warga Malang hingga pejabat juga pernah mencicipi Es Dawet Beras milik ayahnya.

Untuk satu porsi Es Dawet Beras Pak Koentjoeng dibandrol 8 ribu, sedangkan harga Es Dawet Durian 15 ribu saja. Untuk Es Dawet Durian isinya Es Dawet Beras tapi ada tambahan Durian. Hmm rasa keduanya sungguh nikmat, manis gurih dan pasti mengundang selera.

Ingin Bertahan Sepanjang Masa

Sebagai seorang pebisnis kuliner Bambang berharap, agar produknya bisa berkembang dan bertahan. Karena itu ada upaya untuk memberi kesempatan pada putra putrinya untuk terjun ke dunia bisnis kuliner. Ada Siska dan Doni yang kini ikut berkecimpung melayani pelanggan es dawetnya.

Upaya pengembangan salah satunya dengan memasukkan produknya di Warung Mama Sum. Menurut Siska, owner warung Mama Sum adalah pelanggan setia es dawet milik ayahnya. Sehingga meminta agar di warungnya juga ada menu es dawet beras Pak Koentjoeng.

Selain itu Doni juga berharap ingin membuka dan memperluas marketnya dengan cara
franchise. "Ini upaya untuk memperluas penjualan produk kuliner kami", katanya. Respon masyarakat yang dinilai positif ini membuat putra putri Bambang semakin bersemangat untuk memajukan usahanya.
Es Dawet Beras Rawet (dok.Siska)

Bahkan kini Siska tengah merintis kuliner serupa produk es dawet yang lebih kekinian. Masih berbahan dawet beras namun dengan kreasi jaman now dengan nama Rawet. Beberapa varian es dawet berasnya dimix dengan susu, coklat, green tea, latte dll. Kalau harga es dawet beras Pak Koentjoeng 8 ribu, es dawet bervarian dibandrol 15K.

Nah kalian leboh suka es dawet beras original atau bervarian? Yang penasaran dengan rasa Es Dawet Beras Pak Koentjoeng, silahkan mampir ke standnya di foodcourt Hipernart Matos. Kalau sudah mencicip dijamin deh bakal suka.

#setip
#estrilookcommunity






S.17: Menjajal Wahana Baru di Jatim Park 3: Upside Down World

Maret 30, 2019 28 Comments
Bersama teman dari Malang Citizen di Upside Down World
Perkembangan dunia pariwisata di Indonesia begitu pesat. Begitu juga di Batu yang juga tengah gencar memolekkan diri. Selain Batu berhawa sejuk juga banyak destinasi wisata pilihan yang memanjakan wisatawan. Salah satunya adalah Jatim Park 3 yang tahun lalu baru dibuka dan terus berusaha mengembangkan wahana yang ada. Seperti beberapa waktu lalu Jatim Park 3 kembali meluncurkan wahana terbarunya yang membuat banyak orang penasaran. Upside Down World nama wahana itu. Seperti apa ya wahananya?

Bersama teman-teman dari Malang Citizen, saya diberi kesempatan untuk melihat wahana baru tersebut. Pasti seneng dong, bisa melongok ke dalam nya ramai-ramai. Jadi seru pasti. Nah saya mau berbagi cerita nih buat kalian. Cuz yaa...

Oya pernah gak melihat dunia serba terbalik? Kalau belum, kini saatnya bisa melihat lebih dekat wahana yang bikin penasaran itu. Dimana? Ada di Jatim Park 3, tepatnya di jalan Ir. Sokarno Beji Batu. Lokasinya berdekatan dengan wahana The Legend Start dan Dino Park. Yuk simak keseruan yang ditawarkan wahana baru tersebut ...

Wahana Terbaru Upside Down World

Saat kami berkunjung ditemui oleh Ayu pengelola wahana anyar yang belum lama dibuka. Tepatnya baru tiga bulan lalu atau saat liburan Desember lalu. Wahana Upside Down World ini lokasinya bersebelahan dengan Ice Cream World yang masih satu manajemen.
Ayu pengelola Upside Down

Menurut Ayu, Upside Down World yang ada di Jatim Park 3 ini adalah salah satu dari wahana serupa yang sebelumnya sudah ada di beberapa tempat. Seperti di Bali, Medan, Jogja, Tangerang, Vietnam dan Thailand. Wahana ini terinspirasi dari film Upside Down yang diputar tahun 2012. Bercerita tentang 2 dunia, yakni dunia atas dan bawah yang tak bisa menyatu karena ada gravitasi bumi.

Serunya Beraksi di Wahana Upside Down

Ada sepuluh spot yang ditawarkan di wahana yang terletak di seberang Dino Park ini. Mau tahu spot apa saja? Yang pasti spotnya keren dan membuat kita kreatif dalam bernarsis.

1. Spot Ruang Keluarga
Pertama masuk kita disuguhi ruang keluarga dengan sofa pink dan buffet. Ada televisi flat dan juga buku-buku. Disini kita bisa bergaya bebas sesuai keinginan.
Ruang tengah (dok.pri)

2. Ruang Ber-LED
Ruang yang sisi kanan kirinya penuh LED berwarna-warni. Pastinya kalau kita berfoto dengan latar spot ini efeknya warna baju kita jadi berubah.
Ruang LED (dok.pri)

3. Kamar Mandi
Spot ini tentu saja berisi properti ala-ala di toilet, seperti shower, sabun, water closed dll. Ada juga handuk siap pakai.

4. Kamar Anak Perempuan

Spot ini termasuk yang paling menonjol dan jadi favorit. Selain warnanya serba pink juga bergambar Hello Kitty yang banyak disukai orang. Ada piano yang juga serba pinky.
Kamar anak perempuan nuansa Hello Kitty (dok.pri)

5. Kamar Anak Laki-laki

Nuansa warna biru melingkupi kamar anak laki-laki ini. Terdapat gambar kuda laut di dinding dengan background laut.
Kamar anak laki-laki (dok.pri)

6. Dapur

Ada kitchen set yang penuh dengan printilan alat-alat dapur. Ada rice cooker, panci, toples-toples dan lainnya. Pokoknya mirip dong suasana dapur beneran.
Ruang dapur (dok.pri)

7. Ruang Makan

Spot ini juga jadi favorit pengunjung. Di meja makan ada menu-menu yang menggiurkan seperti pasta, ayam goreng dll yang tentu saja tidak bisa dimakan. Ada kulkas penuh dengan aneka makanan dan minuman. Wow banget deh pokoknya.
Ruang Makan (dok.pri)

8. Ruang Kelas

Spot ini dominan warna hitam. Ada kursi, meja dan papan tulis yang lumayan luas. Disini bila berfoto menempel di papan tulis mirip cicak merayap.
Ruang Kelas  (dok.pri)

9. Ruang Loundry

Ada mesin cuci juga lemari untuk menyimpan baju-baju, kotak P3K juga deterjen bubuk.
Ruang loundry (dok.pri)

10. Ruang Penjara

Namanya juga penjara jadi yang ada alas tidur apa adanya dengan dinding penuh tulisan. Dan ada sekumpulan tikus yang tampak di sudut ruang penjara.
Ruang penjara (dok.pri)

Itulah kesepuluh spot yang ada di Upside Down World yang bikin penasaran. Kalau ingin mendapatkan hasil foto yang tepat kita harus berdiri di posisi yang bertanda kamera. Tanda tersebut ada di lantai yang mudah terlihat oleh pengunjung.

Tiket Wahana Dunia Terbalik

Untuk bisa menikmati dunia terbalik tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup terjangkau kok.

HTM Upside Down World
Dewasa : 35.000
Anak-anak : 25.000

Harga tiket Upside Down World (dok.pri)

Namun bila beli secara paket combo atau terusan dengan Ice Cream World ada diskonnya.

HTM Terusan Upside Down dan Ice Cream World

Dewasa : 60.000
Anak-anak : 40.000

Untuk wahana keduanya dibuka pukul 11.00 - 21.00 WIB. Oya untuk pengunjung saat memasuki wahana harus menaati peraturan diantaranya melepas alas kaki atau sepatu dan tidak boleh membawa makanan. Pengunjung diperbolehkan membawa air mineral dan tas ke dalam wahana. Tapi kalau mau dititipkan di loker juga bisa tak berbayar.

Masih menurut Ayu yang juga merangkap kasir ini menjelaskan, pengunjung bebas di dalam wahana tanpa ada batasan waktu. Pengunjung juga mendapat fasilitas lain seperti guide free, colokan bila tiba-tiba hp lowbat juga keamanan. Sebab di bagian tertentu terdapat cctv yang akan membuat pengunjung merasa nyaman.

Saat weekday wahana dunia terbalik ini dikunjungi sekitar 100 orang, sedangkan weekend bisa mencapai 200 orang. Nah kapan nih kalian mengintip serunya dunia terbalik Upside Down World di Jatim Park 3 ini? Oya ada promo lho sampai tanggal 15 April, diskon 10 ribu khusus untuk warga yang ber-KTP Malang dan Batu.

Gimana masih penasaran dengan Upside Down World? Makanya buruan yuk berkunjung. Yuukkk....

#upsidedownworld
#jatimpark3
#malangcitizen
#setip
#estrilookcommunity












S.16: Kisah Antara Kunci dan Durian (part 2)

Maret 18, 2019 42 Comments
Pak Kom mengeksekusi durian (dok.pri)


Mengingatkan di bagian 1, kami sudah menghabiskan semua yang terhidang seperti durian, singkong dan kacang rebus serta 1 poci sedang teh hangat. Mau apa lagi coba?  Alhamdulillah, nikmatnya sudah kami rasakan dan syukuri.  Makasih ya Mas Helsom,  Pak Kom,  Mas Adam, Mas Maul dkk..
Kekenyangan durian (dok.pri)

Sementara hujan yang sedari tadi mengucur, perlahan berdamai dengan kami. Saatnya untuk pulang menyusuri jalan yang lumayan asoy. Saking asoy nya sampai mb Tarie Koe mengalami sedikit nyungsep. Tergelincir hingga motor terjatuh. Namun beruntung motor bisa mb Tari kuasai. Jadi seperti itung-itungan latihan off road. Hehe... Emak ada yang demen off road?

Karena jalan lumayan licin tersiram air hujan, membuat saya dan Mba Nissa berjalan dari makam sampai jalan beton. Lumayan jaraknya sekitar 500 meter dengan jalan berbatu dan licin. Alih-alih pemanasan kaki sebelum saya ngebolang ke tempat lainnya. Hehe...Sedangkan mb Tari dan Bos Brian menunggu di ujung jalan yang aman.

Kunci Asli yang Terselip

Perjalanan menuju Malang, Alhamdulillah lancar meski di titik tertentu ada macet. Maklum weekend mah biasa yaa? Akhirnya sampai juga di base camp Local Guide setelah berkendara selama 45 menit. Saya dan Mba Tari tak langsung  pulang, tapi ngobrol-ngobrol sebentar dilanjut pulang. Sebenarnya ingin belajar tentang penentuan titik ordinat suatu tempat dalam local guide, karena saya masih punya acara lagi di Matos ya tertunda. Saya dan Mba Tari berpisah di jalan Ciliwung, makasih ya mba udah kasih tumpangan. 😍😍😍
Bukan kunci sebenarnya (dok.pri)

Menuju rumah saya naik grab. Tapi sepanjang perjalanan masih kepikiran sama kunci yang gak bisa buat on. Tiba di rumah seperti ada yang menuntun untuk membuka tas dan saya temukan sebuah kunci mirip sekali sama yang saya titipkan ke Mas Cahyo Wi . Sebuah kunci bertali, beranak kunci juga.

Mak deggg...jangan-jangan...? Jadi ingat saat di rumah alm Pak Tarub saya mau ngecek kunci di motor,  pas kami semua  mau ke rumah bagian belakang. Tetiba Mb Nissa bilang dan menyodorkan kunci bertali dan beranak kunci. Yakin tanpa melihat  kunci motor itu langsung saya masukkan ke dalam tas... ( nih jangan dicontoh, gak ngecek dulu, hihi)

Lha pas mau pulang kok malah gak bisa dipakai itu kunci.Heran, malah Mas Bos Bambang Afrianto dan Mas Ici Bram sampai turun tangan. Haha...

Balik lagi, terus yang di dalam tas sekarang kunci siapa? Dirunut ketahuanlah akhirnya, yang ditinggal di Mas Cahyo itu kunci motor yang di meja punya alm Pak Tarub. Sedang yang di tas itu kunci motor yang asli. Hahaha...
Ketemu luncinya (dok.pri)

Jadi karena memang makai motor ade dan juga kunci mirip-mirip, saya membuat bingung semua rekan-rekan. Maafkan yaa...
Intinya salah kunci karena teledor tak mengecek kunci. Tapi bisa jadi karena saya  lupa telah memasukkan kunci yang asli di tas.

Sesudah mengambil motor, saya juga mampir ke rumah Bu Tarub untuk mengembalikan kunci motornya. Jadi pengalaman bahwa sesuatu harus teliti sebelum memakai. Wkkkwkk...atau semua karena faktor U? Ohhhh Noooo....😂😂😂

#Setip
#SetipEstrilookCommunity

S.15: Kisah Antara Kunci dan Durian (Part 1)

Maret 18, 2019 31 Comments
Jabung Malang (dok.pri)

Suatu pagi saya bersama suami dan adek menembus derasnya hujan menuju Ngadirejo Jabung Kab Malang. Tepatnya ke rumah mas Cahyo Wi. Saya mengajak mereka berdua untuk mengambil motor yang saya titipkan di rumah Mas Cahyo. Mogok?  Kemarin kami menganggapnya begitu. Tapi sebenarnya motor dalam keadaan baik-baik saja.  Tidak seperti yang kami duga.

Jadi melas lihat Mas Yudi yang menuntun motor itu dari rumah alm Pak Tarub ke rumah Mas Cahyo.  Betul jaraknya gak sampai 100 meter.  Tapi karena jalannya naik turun, jadi ya rada lumayan menghabiskan tenaga.  Maafkan saya ya mas, semua karena "keteledoran" saya. Makk... kalau merasa punya salah suka minta maaf gak?

Berawal Dari Niat Takziah

Ceritanya kemarin dulu kami ber-8 takziah ke rumah alm penemu Coban Jodo.  Nah saya yang agak kesusu nyaut motor adek. Tapi sebelum berangkat udah tanya,  ni motor ada macem-macemnya gak ya? Maksudnya seperti kunci rahasia dll.  Kata suami ada, tapi di-off kan. Syukurlah, saya paling kuatir kalau naik motor ada kunci rahasia-rahasia segala. Takut di tengah jalan ada macet-macetnya. Hehe...

Meeting point disepakati di POM Bensin depan tugu pesawat menuju Bandara Abdurrahman Saleh.  Karena macet di wilayah Madyopuro,  jalan agak tersendat saya agak telat dari jam yang disepakati. Alhasil sesampai di POM ternyata rombongan mas bos Bambang Afrianto, mba bos Nissa, mb Tarie Koe, mba Siwi sudah jalan pelan-pelan.  Akhirnya saya sampai di rumah alm Pak Tarub,  selang 4 menit setelah rombongan tiba. Lumayan ngebut saya...

Setelah mengucap bela sungkawa, ngobrol serta menikmati suguhan kami pamit.  Rencana mumpung di Jabung, jadi niatan untuk berburu durian.  Secara di wilayah Jabung banyak pohon duren dan tengah masa panen. Orang Jawa bilang iras-irus yang artinya sekalian melakukan suatu kegiatan karena ada kegiatan lainnya.

Bergegas kami menuju motor masing-masing.  Ehh... saat saya memasukkan kontak kok gak bisa on yaa? Waduh dalam hati ni pasti pengaman nge-on lagi, padahal pas brangkat sudah di-off kan.  Akhirnya  Mas Bambang dan Mas Yudi ikut membantu. Tapi gak bisa juga.  Akhirnya kesepakatan motor ditinggal di rumah Mas Cahyo.

Tentang rencana berburu durian masak pohon tetap berlanjut dong.  Secara kata Mba Tari, penciumannya sejak masuk Ngadirejo hanya aroma durian yang tercium. Padahal menurutku nggak.  Hehe...mungkin karena Mba Tari sejak berangkat dari rumah fokusnya sama duren beneran,  bukan duren duda keren lho...wkwkwk...

Takziah Berlanjut Pesta Duren

Sepakat setelah muter di Ngadirejo gak dapat durian yang cucok,  kami bergeser ke Coban Jahe. Dua hari lalu saya dari Coban Jahe dapat durian wuenyakk. Usul saya mending ke Coban itu diterima. Kami pun segera menuju ke tekape tapi sebelumnya calling Mas Helsom.
Ini durian (dok.pri)

Usai ber-off road ria menuju Coban Jahe, setiba disana kami langsung menuju kafe Indiana Camp.  Pastilah lewat jembatan baru yang pernah saya tuliskan di blog beberapa hari lalu
. Tapi kali ini saya kudu ketawa ngakak. Seorang Mba Tari yang suka mbolang kemana-mana,  sampai semua coban sudah dijelajahnya, ternyata takut sama jembatan.  Uhuyyy...

Entah kenapa  dia gak mau cerita.  Pastinya saat menyebrang jembatan,  saya tuntun dan saya suruh pejamkan mata.  Hihi... Jadilah seorang emak  menuntun Mba Tari yang wow itu sesuatuh yaa... Hahaha... Tangannya duinginnn banget menahan rasa takut.

Nah tak lama menunggu di kafe,  Mas Helsom terlihat menenteng 7 buah durian. Langsung deh kami eksekusi.  Hmmm duriannya manis,  legit dan lezat lah.  Kemarin sih ada 2 macam durian yang kuning rasanya manis ada pahitnya sedikit. Sedangkan durian putih rasanya gurih manis seperti ada milk-nya. Wuihh pokoknya kami seperti mendhem durian. Hehe...
Durian Coban Jahe (dok.pri)

Sebagai penetralisir (kata mas Ici Bram alias Mas Yudi) kudu makan singkong. Eh kok ya rejeki sama Mas Helsom  kami disuguhi singkong dan kacang rebus.  Wahh pendek kata siang temaram karena hujan di Kafe Indiana Camp jadi nikmat sekli.

Si krucil Thalitha dan Brahma asikk guyon,  Mas Bos Brian terkantuk-kantuk dan Mba Bos Nissa asik jeprat jepret. Yang lainnya termasuk saya menggedabrus... Hehehe...

Lha cerita tentang kunci gimana? Ternyata belum tersambung..ntar, sabar ya... Tunggu lanjutan ceritanya,  bentar lagiii... Penasaran?  Wait ya...

#Setip
#SetipEstrilookCommunity

S.14: Pengalaman Naik Pesawat: Antara Geregetan, Pasrah dan Deg-degan

Maret 13, 2019 46 Comments
(pixabay)

Beberapa tahun lalu, saya memenuhi target penjualan di sebuah perusahaan produk fashion. Bisa ditebak, pasti ada reward dan fasilitas lain yang saya peroleh. Saya ingat betul saat itu dapat tiket jalan-jalan ke Malaysia plus akomodasi dari Malang - Jakarta - Malaysia. Rasanya seneng banget ya mak  bisa ke Luar Negeri. Hihi norak yaa, maklum baru pertama kali pergi jauh ke LN. Gratis pula. Siapa yang gak syukaaa?

Dalam waktu yang hampir bersamaan, saya juga memenuhi target program lainnya dan rewardnya bisa mengikuti Summit Meeting tahunan di Bali. Wah sesuatu banget. Jadualnya oleh perusahaan ditiming setelah kami selesai dari Malaysia. Jadi beruntun, hampir dalam sepuluh hari saya naik pesawat dari Surabaya - Jakarta - Malaysia - Jakarta - Bali - Surabaya. Sampai terasa mabok udara, wkkkwkk...

Perjalanan Panjang Dengan Pesawat

Dari Surabaya saya terbang menggunakan maskapai Lion, saat itu lancar sih meski sempat delay 1 jam saja (kesel dikit, hehe). Setelah ngumpul di kantor yang lokasinya di Tebet Jakarta Selatan, kami menginap di hotel (lupa hotel apa). Baru keesokan harinya kami dijemput menuju ke Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Usai menyelesaikan urusan tiket, nimbang bawaan (jaman dulu masih ribet) atau cek in kami segera boarding. Siang itu kami terbang menggunakan Maskapai Air Asia. Berbeda dengan sebelumnya,  terbang dengan pesawat ini terasa beda. Selain jadwalnya on time, juga saat take off pesawat pun terasa lebih lembut. Nyantai dan mulus tanpa suara gludhug-gludhug seperti saat waktu terbang dari Surabaya ke Jakarta. Pun begitu saat landing di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Perjalanan bersama Air Asia lancar dan nyaman.
Bandara Soekarno Hatta (dok.pri)

Di Malaysia kami mengunjungi beberapa tempat seperti Batu Cave, Menara Kembar Petronas, Pusat Perbelanjaan Sungai Wang, komplek istana Kerajaan dan juga Genting. Tentu saja perjalanan kami menyenangkan karena itinerary nya terencana didampingi oleh seorang guide lokal asal Malaysia.
Menara Kembar Petronas (dok.pri)

Puas jejalan di negeri jiran selama 4D3N, kami kembali ke Indonesia menuju Jakarta. Saat kembali ke tanah air, terbangnya bersama Maskapai Air Asia lagi. Nyaman dan tepat waktu serta pelayanan yang oke. Kami tentu saja gak bisa milih pakai pesawat apa, karena pembelian tiket diurus kantor. Saya dan lainnya hanya mem-fax dokumen seperti KTP, NPWP dan pasport saja. Hehe namanya juga gratis ya makk, jadi ikut prosedur kantor pusat saja.
Batu Cafe Malaysia (dok.pri)

Tiba  di Jakarta tepatnya di bandara,  rekan-rekan lainnya dari seluruh Indonesia telah berkumpul. Kami semua bersiap untuk menghadiri summit meeting di Bali. Jadi cuma mendarat sekitar 2 jam, kemudian saya harus terbang lagi menuju Bali. Kali ini pakai maskapai Lion Air. Dan setiap naik Lion bawaannya suka molor (geregetan ya mak). Kalau sekarang emak-emak bilang ngaret, sebenarnya ngaretnya udah dari jaman ono. Makanya gak kaget. Tapi kok masih juga banyak penumpang yang memilihnya ya? Herannn...(murah sih, hehe...)

Usai ngomongin program kerja dll di Novotel Hotel di Bali, pasti dong ujung-ujungnya juga kami seneng-seneng. Ya iyalah karena kesehariannya berkutat dengan target, target dan target. Jadi perusahaan gantian menjamu kami. Menghilangkan stress nya di Ulu Watu, Garuda Wisnu Kencana, jalan ke pantai dan gala dinner di hotel. Pokoknya kami jadi seneng. Hampir seminggu itu saya dan teman-teman dimanja full oleh kantor.

Hmm..saat pulang, kami menuju kota masing-masing. Bersatu kembali di bandara untuk berpisah. Saya bersama 3 orang lainnya menuju Surabaya. Kali ini pun menggunakan Lion Air. Duh...Lion lagi Lion lagi. Apa mau dikata, kan saya tinggal nerima tiket dan terbang saja kan mak? Gratis, sekali lagi fasilitas gratis, ya tak ada pilihan...hehe...
(Sumber: Tribunnews)
Dari dua penerbangan sebelumnya pakai Lion Air, dua-duanya molor. Jadi kebawa juga kekawatiran dalam hati saya, untuk kepulangan dari Bali ke Surabaya. Dalam hati sih berdoa, semoga no molor alias on time. Tapi kekawatiran itu teryata terjadi! Bahkan bukan cuma 1 jam seperti dua penerbangan kemarin. Malah molornya bertambah jadi 2 jam lebih. Karena memang butuh, mau gak mau menunggu juga kan? Yang penting bisa terangkut pulang. Waktu itu terlambat, alasannya sih ada something wrong. Jadi harus menunggu perbaikan alias ada yang rusak. Ya betul juga sih, mending diperbaiki daripada terbang trus mesin eror kan jadi musibah juga. Pastinya semua penumpang juga gak mau kenapa-kenapa kan? Saya men-cap Lion maskapai yang tak tepat waktu, pesawat yang sering perbaikan disaat seharusnya terbang. Sampai berpikir tentang layak tidaknya si burung besi terbang milik Lion. Semua itu berdasarkan pengalaman terbang lho, bukan negatif thingking.


Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines

Hari Minggu lalu, tepatnya tanggal 10 Maret 2019, ada kabar duka menyebar. Sebuah maskapai penerbangan asal Ethiopia jatuh dan menewaskan 157 orang. Ada seorang warga negara Indonesia turut menjadi korban musibah tersebut. Menurut informasi yang berkembang, pesawat berjenis Boing 737 Max 8 ini sulit dikendalikan oleh pilot pesawat.
(Sumber: Tribunnews.com)
Pesawat tersebut jatuh setelah beberapa saat lepas landas atau take off dari Bandara Bole, Addibs Ababa, Etiophia. Sejatinya pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 hendak menuju ke Nairobi, Kenya. Tapi apa dikata , pesawat naas itu tak pernah sampai di tujuan. Ternyata jatuh setelah 6 menit terbang. Padahal pilot yang bertugas berpengalaman dan sudah mengantongi 8000 jam terbangnya. Pilot pesawat Ethopian Airlines adalah pilot Kapten senior Gethacev  yang performanya terpuji. Sedang Co pilotnya sudah mengantongi 200 jam terbang.

Sisi keahlian dan pengalaman kedua penerbang Ethiopian Airlines tak diragukan lagi. Tapi kenapa pesawatnya bisa jatuh ya mak? Menurut petugas bandara setempat, pilot Gethacev meminta ijin untuk kembali karena ada sesuatu yang eror. Dan pihak bandarapun sudah memberi ijin kepada pesawat berjenis Boing 737 Max 8 itu. Tapu kemudian keberadaan pesawat tidak terdeteksi radar lagi. Belakangan diketahui pesawat itu jatuh tak berapa lama setelah take off.

Merujuk jenis pesawat Ethiopoan Airlines itu ternyata sama jenisnya dengan Lion Air yang tahun lalu jatuh dan menewasksn 189 penumpang. Masih ingat kan yang jatuh di perairan Karawang Jawa Barat itu? Kejadiannyapun hampir mirip, setelah take off pedawat Lion dengan nomor penerbangam JT 610 seperti yang dilansir Tribunnews.com, pilotnya juga meminta untuk kembali ke bandara. Dan juga tak kunjung tiba malah kabar jatuh dan terbakar yang tersiar.

Beberapa kesamaan antara keduanya yakni jenis pesawat Boing tipe sama dan kerusakan atau pesawat susah dikendalikn, menjadi faktor penyebab musibah. Sehingga muncul dugaan sementara, ada kurang sempurnanya produk tipe pesawat tersebut.

Ngeri ya mak kalau kita naik pesawat tapi kita tidak tahu keamanan dari pesawat tersebut. Benar sih musibah itu datang kapan saja tapi kalau karena faktor human eror atau product eror, kan bisa diminimalisir atau ditinjau ulang pemakaian pesawat tipe itu? Ya kan?

Respon Pemerintah Indonesia Dengan Musibah Jatuhnya Ethiopian Airlines

Pemerintah Indonesia melalui Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan dengan bijak mengeluarkan larangan sementara pesawat Boing 737 Max 8. Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti memgatakan, hal tersebut untuk menjamin leselamatan penerbangan udara di Indonesia.

Pemerintah merespon cepat ya mak, karena tidak mau ada musibah penerbangan lagi di negeri kita. Lantas maskapai mana yang memiliki jenis pesawat yang sama dengan yang jatuh, baik di Indonesia maupun Ethiopia? Nah berdasarkan info yang saya dapat dari berita di SCTV, Garuda memiliki 1 unit pesawat sejenis Boing 737 Max 8 sedangkan Lion Air memiliki 10 pesawat sejenis. Nah ! Lion lagi, Lion lagi...!

Menurut Prameswari, pihaknya akan segera melakukan inspeksi untuk memastikan pesawat tipe Boing 737 Max 8 yang dimiliki kedua maskapai itu, untuk sementara tidak diterbangkan (temporary grounded). Selain itu akan mengecek kelayakan terbang (airworthy) pesawat yang ada di Indonesia. Setuju sekali ya mak, semoga tidak ada tragedi lagi. Aamiin..

Nah sebenarnya pesawat berjenis Boing 737 Max 8 ini kapan ya diproduksi? Kok sudah dua kali kejadian serupa dengan jenis pesawat yamg sama. Simak lagi ya mak biar lebih jelas. Capek membaca? Minum dulu ..hihi..

A. Data pesawat Boing 737 Max 8 :
     - Agustus 2011 : desain dan perakitan
     - Januari 2016 : sertifikasi
     - Maret 2016 : uji coba
     - Mei 2017 : penerbangan perdana namun ditunda karena sesuatu hal.

B. Kecanggihan Boing 737 Max 8
     - Mampu terbang selama  7,5 jam
     - Irit bahan bakar
     - Sayapnya mampu memecahkan gelombang turbulensi (badai)

C. Kecelakaan Pesawat Boing 737 Max 8
     - Lion Air PK LQP di Karawang tanggal 23 Oktobet 2018.
       Menewaskan 189 orang penumpang.
     - Ethiopian Airlines ET AVJ di Addibs, Ababa tanggal 10 Maret 2019.
       Menewaskan 186 orang penumpang.

Dari data dan fakta tersebut, sebenarnya Boing 737 Max 8 usianta belum genap 2 tahun. Kok "oleng" pengoperasionalnya? Wah ini masih diteliti dan memang sih dalam penelitian lebih lanjut. Tapi akhirnya berimbas pada beberapa negara yang untuk sementara melarang penerbangan peswaat tipe itu. Selain Indonesia ada 8 negara lainnya yakni Korea Selatan, Brasil, Afrika Selatan, Singapura, Mongolia, Tiongkok, Ethiopia dan Meksiko.

Takut Naik Pesawat?

Manusiawi ya mak kalau setelah kejadian musibah kecelakaan pesawat, kita agak parno dan trauma. Kadang kita lebih memilih moda transportasi lainnya melalui darat seperti kereta atau bus. Kalau tujuan bepergian kita bisa ditempuh dengan keduanya tidak masalah. Tapi kalau jauh melalui lautan dan harus menempuh beberapa hari, bisa juga naik kapal laut. Pasti butuh waktu yamg tak sedikit kan?

Kembali pada diri kita sih mak. Kalau saya pernah juga mengalami ketakutan saat penerbangan dari Bali menuju Sirabaya tahun 2013. Ada turbulensi yang membuat pesawat bergetar dan lumayan menakutkan. Semua penumpang berteriak dan kalimat Allahu Akbar menggema. Beruntung sekian detik kemudian pesawat stabil kembali. Takutnya sesaat itu saja, tapi ya membuat dag dig dug der...

Pernah juga di tahun 2012 saat penerbangan dari Jakarta menuju Malang. Karena hujan deras ditambah petir, jarak pandang pilot terbatas. Apalagi bandara Malang secara geografis  terletak di antara jajaran pegunungan. Sehingga pesawat harus memutar arah dan sementara landing di Surabaya menunggu cuaca cerah. Setelah dinyatakan cuaca membaik saya beserta anak sulung saya terbang lagi ke Malang. Hihi..Dapat bonus tebang Surabaya - Malang pp gratis tapi dengan perjalanan yang penuh deg-degan. Waktu itu terbang bersama Sriwijaya Air.
(dok.pri)

Beberapa kali mengalami hal yamg cukup menegangkan, apakah membuat saya takut naik pesawat? Insha Allah tidak mak. Yang penting memilih maskapai yamg mempunyai performa bagus tentunya dengan pesawat yang  recommended dan tak memiliki banyak "dosa" pada penumpang. Dosa? Yah seperti yang sudah saya paparkan diatas. Seperti tidak on time terbang karena ada kerusakan mesin pesawat yang kurang terawat. Tahu kan mak kalau pesawat tak terawat bisa menyebabkan human eror. Dan pesawat bisa bleggh dan duarrrhhhgg...Duh amit-amit yaa...Naudzubillah himindzalik..

Nah jadi mak, kalian nyante aja jangan takut untuk naik pesawat. Pilih pesawat yang good condition, meski harga agak tinggi gak masalah, yang penting aman dan nyaman. Karena keselamatan lebih penting kan mak? Nyawa kita cuma satu lho...Kalau dah pilih pesawat yang oke ternyata ada something accident, itu sudah takdir. So...Jangan deg-degan lagi ya mak, berpasrah diri dan berdoa. Enjoy and safe your flying...

Love,

Nyk's Note

#Setip
#SetipEstriloopCommunity


S.13: Nikmati Lezatnya Tahu Campur Jagalan Malang

Maret 11, 2019 15 Comments
Tahu Campur P. Iwan (dok.pri)

Kata orang, Malang itu gudangnya kulineran. Banyak bertebaran menu-menu asyik yang mengundang selera. Bukan hanya Bakso Malang, tapi masih banyak lainnya seperti menu Tahu Campur. Meski bukan kuliner asli Malang, tapi setidak ikut serta meramaikan dunia perkulineran di Malang.

Kulineran di Malang rasanya belum lengkap kalau belum mampir ke Tahu Campur Pak Iwan. Tahu Campur ala Lamongan ini,  rasanya enak dan lezat. Tentu saja membuat pelanggan selalu ingin kembali mencicipinya. Bahkan kuliner yang berlokasi di Jagalan Pojok atau  Jalan Piere Tendean Malang ini tak pernah sepi pembeli. Seperti apa sih  makanan yang banyak disukai orang ini? Simak yukkk...

Tahu Campur Pak Iwan Legendaris

Adalah Haji Ichwan pemilik tempat makan di Malang yang cukup dikenal. Mulai berjualan Tahu Campur tahun 1974 dengan gerobak keliling kampung. Awalnya sulit untuk menjajakan dagangannya. Tapi karena tekun dan telaten, semuanya membuahkan hasil.

Seiring berjalannya waktu, bertambahlah pelanggannya. Sehingga sekitar tahun 1980-an, Pak Iwan demikian biasa disapa, memutuskan untuk kontrak tempat sebagai warung Tahu Campurnya. Dan hingga kini masih ditempati memasuki tahun ke-45 berjualan. Legendaris kan?
Warung Tahu Campur P. Iwan (dok.pri)

Tahu Campur, menurut Pak Iwan, sebenarnya makanan asli dari Lamongan. Saat dia berhijrah dari kota asalnya, memang berniat untuk menjual makanan berkuah tersebut. Sangat cocok bila dinikmati malam hari, apalagi  saat Malang berhawa dingin seperti sekarang.

Nah kalau sudah begitu pasti traveler ingin makan yang panas dan pedas kan? Menikmati Tahu Campur Pak Iwan menjadi alternatif yang tepat. Selain bisa mengusir hawa dingin juga bisa mengganjal rasa lapar.

Tahu Campur, Bermacam Bahan Jadi Satu

Menempati ruang berukuran 3x4 meter, dengan kursi plastik hingga ke teras sampai pinggir jalan, tak pernah kosong. Wajar saja karena kuliner Tahu Campur Jagalan ini rasanya sedap. Kuahnya dari kaldu daging dan bumbu-bumbu lainnya.
Kuah Tahu Campur dan daging (dok.pri)

Yang membuat Tahu Campur jadi terasa khas adalah bumbu petisnya. Kata Pak Iwan, komposisi dan takaran bumbu harus pas untuk menghasilkan rasa kuah yang nikmat dan sempurna. "Sampai sekarang masih saya yang meracik bumbu-bumbunya," kata bapak dari 3 anak ini.

Sedangkan isinya berupa campuran bahan terdiri dari tahu, sayur sla, kentang, so'un,
kecambah, perkedel singkong dan irisan daging khusus yang empuk. Lebih enak lagi jika ditambah sambal dan kerupuk. Siapapun pasti tergoda untuk menyantapnya.
Isian Tahu Campur (dok.pri)

Tahu Campur Pak Iwan menyediakan 2 pilihan yakni porsi biasa dibandrol 13 ribu. Sedangkan lainnya  porsi jumbo dengan harga 19 ribu. Harga yang terjangkau kan? Buka mulai pukul 16.00 hingga pukul 22.00 atau kalau tutup lebih awal biasanya karena kehabisan.

Selain melayani di tempat, pemilik warung juga menerima orderan tahu campur untuk hidangan acara yang digelar perorangan, lembaga ataupun kantor. Seringkali Pak Iwan menyediakan menunya untuk acara resepsi pernikahan. "Hampir seluruh gedung yang biasa untuk acara pernikahan sudah saya datangi semua," kata Pak Iwan sambil bersyukur.
Haji Iwan bersama istrinya (dok.pri)

Dari hasil penjualan selama hampir 43 tahun, Pak Iwan merasa diberi kemudahan dan kelancaran. Bersama istrinya, belum lama ini menunaikan ibadah haji yang merupakan cita-citanya sejak awal berjualan. Kini keinginannya tak berlebihan agar usaha Tahu Campurnya bisa bertahan selamanya untuk anak cucunya kelak.

Nah gimana mak? Kalau lagi liburan di Malang, jangan lewatkan ya untuk menikmati Tahu Campur Jagalan ini. Pasti emak bakal ketagihan deh...hehe...

Salam Arema,


Nyk Note

#setip
#setipEstrilookCommunity

S.12: Keliling Kota Malang, Gratis Bersama Macyto

Maret 11, 2019 22 Comments
Bus Macyto siap berkeliling (dok.pri)

Malang merupakan satu kota jujugan wisata di Jawa Timur. Tak hanya ingin memberi pelayanan yang optimal kepada wisatawan saja, tapi Pemkot Malang juga ingin membuat pengunjungnya nyaman. Banyak cara ditempuh oleh Pemkot Malang lho Mak, mulai dari mempercantik kota dengan taman hingga fasilitas lainnya seperti transportasi gratis. What?  Gratis?

Nah kalau emak ingin jalan-jalan di Malang, bisa gratis lho. Gak percaya? Jangan lewatkan pokoknya kalau pas liburan di kota sejuk ini. Emak dan keluarga bisa naik bus khusus yang disediakan oleh Pemkot Malang. Kemana saja rute dan kapan bisa ikut bus tak berbayar ini? Yukkk simak ya Mak ...

Macyto Bus  Bertingkat yang Unik

Malang sebagai kota wisata kini tengah memolekkan diri dan terus berbenah ke arah lebih baik. Iya dong, semua pihak dikerahkan dari warga, pihak terkait dan juga pemerintah. Tidak hanya secara fisik seperti menjaga kebersihan kota, membangun taman-taman tapi juga menyediakan moda transportasi tak berbayar. Hmm...menarik ya?

Pemkot Malang saat inj memiliki dua unit kendaraan bus bertingkat yang kerap menyusuri jalan-jalan kota. Bus  Macyto atau Malang City Tour namanya. Keren ya Mak, hehe...Bus bertingkat dua ini milik pemerintah kota Malang. Sudah beroperasi kurang lebih sekitar 4 tahun sejak 2015 lalu. Saat itu Malang masih dipimpin oleh Walikota Muhamad Anton atau lebih dikenal dengan sebutan Abah Anton. Bus berwarna hijau dengan bentuk yang kotak dan unik ini selalu menarik perhatian masyarakat. Bahkan bus yang bisa mengangkut sekitar 40 penumpang ini menjadi kebanggaan warga Malang.
Siap keliling (dok.pri)

Sayangnya masih banyak warga yang belum mengenal keberadaan Bus Macyto ini. Maksudnya mereka bangga tapi belum tahu bagaimana cara untuk bisa mendapatkan fasilitas naik bus Macyto ini. Padahal layanan juga untuk warga Malang selain untuk melayani wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Balik lagi ke Bus Macyto ya. Bus ini memiliki bagian atas tanpa atap, sehingga penumpang dengan leluasa bisa melihat pemandangan kota. Meski demikian keamanan menjadi hal utama. Petugaspun selalu mengingatkan penumpang, saat melewati pepohonan tinggi di pinggir jalan. Banyak ranting-ranting yang menjulur diharapkan penumpang agar menunduk supaya tidak tersangkut.

Bus bagian atas tak beratap (dok.pri)


Fasilitas Bus Macyto selain tak berbayar juga ada safety belt atau sabuk pengaman untuk penumpang yang di atas. Kalau bagian bawah karena dirasa lebih safety, sehingga tidak terlihat safety belt seperti di atas. Bus yang tampak antik ini, baik lantai atas ataupun bawah tampak bersih. Sebab ada tempat sampah yang disediakan. Jadi bagi penumpang yang membawa bekal minuman atau snack bisa membuang sampah pada tempatnya. Kalau penumpang atau warga mempunyai kesadaran tinggi tentang kebersihan, tentu saja tampak kinclong terus bus nya Mak...

Menurut  Agung H. Buana selaku Kepala Promo Wisata Disbudpar Malang mengatakan, tujuan beroperasinya Macyto ini agar wisatawan nusantara dan mancanegara mengenal kota Malang. Tentu saja Macyto ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Yang pertama pasti suka dong naik bus unik tak berbayar, diajak muter-muter Malang dan banyak informasi yang diberikan oleh petugas.

Berkeliling Mengitari Area Heritage

Saat berkeliling mengantar para penumpang, akan ada petugas yang menjelaskan tentang tempat-tempat yang dilewati. Ternyata di pusat kota Malang banyak lho mak tempat yang bersejarah dan menjadi cagar budaya. Seperti Alun-alun Tugu, Museum Brawijaya dan masih banyak lagi.
Alun-alun Tugu yang bersejarah (dok.pri)
Museum Brawijaya (dok.pri)

Rute Bus Macyto titik keberangkatan dari Taman Wisata Rakyat (Tawira) yang lokasinya persis di belakang kantor pemkot. Kemudian bergerak mengitari alun-alun Tugu menuju stasiun Kota Baru. Selanjutnya melalui Lapangan Rampal ke arah lokasi Wisata Heritage di Kayu Tangan.

Sepanjang jalan penumpang akan melihat bangunan tua dengan arsitektur model Belanda seperti SMA Coryesu. Bus Macyto selanjutnya mengarah ke Alun-Alun Malang, Jalan Kawi, Jalan Ijen, putar balik dari Jalan Simpang Balapan menuju Alun-Alun kembali. Lewat Pasar Besar, Kampung Warna-Warni dan kembali ke pool bus di Tawira. Perjalanan keliling kota akan menghabiskan waktu sekitar 70 menit.

Kampung Warna Warni (dok.pri)

Jadwal Bus Macyto

Bagi yang berminat naik Bus Macyto harus datang ke Tawira. Untuk rombongan sebaiknya konfirmasi pendaftaran dulu mengingat jadwal bus selalu full. Khusus rombongan bisa menghubungi disbudpar untuk booking jadwal. Sedangkan untuk masyarakat umum yang non rombongan, bisa langsung datang ke lokasi Tawira tanpa dipungut bayaran.

Adapun jadwalnya adalah Senin hingga Jumat mulai pukul 09.00-12.00 khusus wisatawan. Untuk umum dan wisatawan hari Sabtu dan Minggu pukul 09.30-12.00.

Bagaimana makkk, minat untuk keliling kota Malang dengan Bus Macyto? Gak bayar alias gratis. Pasti mak dan keluarga bakal terkesan!

Salam Arema,

Nyk's Note

#setip
#setipEstrilookCommunity

S.11: Griya Gribig, Guest House Bernuansa Jadul

Maret 05, 2019 37 Comments

Guest House Griya Gribig (dok.pri)


Kalau mau berlibur ke suatu kota, emak dan keluarga pasti butuh penginapan, hotel atau guest house kan? Pasti akan searching untuk mencari tempat bermalam dengan kriteria yang cocok. Harga, fasilitas ataupun konsep unik kadang turut menjadi pertimbangan.

Nah salah satu guest house di Malang yang memiliki keunikan adalah Griya Gribig. Guest house yang berlokasi di Jalan Ki Ageng Gribig ini menawarkan nuansa budaya Jawa dan suasana tempo dulu. Bukan saja interior yang Njawani, tapi juga penamaan semua kamar yang kental dengan nama tokoh pewayangan.

Baca juga : ada apa dengan hotel victoria malang

Yuk simak apa saja kelebihan Griya Gribig yang Desember lalu berusia 2 tahun.

1. Lokasi yang Strategis

Lokasi Griya Gribig persis disisi jalan Ki Ageng Gribig no 100. Dari pusat kota ditempuh sekitar 15 menit atau 3 KM arah timur. Kalau traveler saat berlibur menggunakan moda transportasi kereta api ataupun pesawat, tak sulit untuk menuju ke guest house Griya Gribig.

Karena berada di lokasi strategis sehingga emak dan keluarga tak sulit bila ingin berjalan-jalan di Kota Malang ataupun ke Batu. Bila tak membawa kendaraan sendiri, bisa menggunakan taksi online yang bertebaran saat ini.

2. Bangunannya Unik dan Etnik

Guest house Griya Gribig berlantai 2 dan memiliki 16 kamar. Baik bangunan dan interiornya sangat kental dengan budaya Jawa. Model kamarpun etnik dengan nama-nama kamar menggunakan nama tokoh pewayangan. Seperti Nakulo, Sadewa, Petruk, Gareng, Gatotkoco dll.

Pernak pernik juga menggambarkan suasana tempo dulu. Seperti di area resepsionis yang berada di ruang terbuka terdapat topengan Malangan dan hiasan dinding wayang. Diatas meja terdapat wakul-wakul beragam ukuran yang ditata rapi. Mengingatkan kita pada suasana pedesaan kan?

Ada juga lampu petromak yang berjejer menyambut pengunjung guest house. Semakin memnggiring pengunjung melintasi kembali jaman dulu.

3. Harga Terjangkau

Guest House Griya Gribig memiliki 4 macam tipe kamar. Tentu saja traveler bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan budgetnya. Tipe tersebut yakni standar, Superior, Standart Twin dan Family Room. Harga menginap kisaran 275 ribu hingga 450 ribu per malam.

Untuk standart dan standart twin diharga 275 ribu. Superior harga 295 ribu serta Family room dengan 2 bed besar untuk 4 orang di kisaran 450 ribu.

4. Taman yang Njawani

Ada taman kecil di guest house yang berhalaman minimalis. Terdapat kereta kuda seperti yang seringkali digunakan raja-raja di Jawa dan aneka tumbuhan mempercantik suasana penginapan.

Di depan kamar juga ada 2 motor jadul serta kursi panjang kuno yang memperkuat nuansa budaya Jawa.

5. Fasilitas lengkap

Emak dan keluarga yang memilih menginap di guest house ini akan mendapatkan fasilitas diantaranya WIFI, breakfast dan ada kafe untuk sekedar kongkow bersama keluarga atau teman. Oya pigak manajemen juga menyefiakan paket ke Bromo dengan jeep atau motor trail.

Gimana makkk...cukup oke kan guest hoise dan fasilitasnya? Semoga next time saat emak mau liburan ke Malang, gak susah-susah lagi cari tempat buatnginap. Semoga bermanfaat...

#Setip
#SetipEstrilookCommunity